- Published on
Mengunjungi UMKM Krupuk Rambak di Desa Pucangarum: Usaha Kecil yang Memberdayakan Keluarga
- Authors
- Name
- Abdul Faqih
Mengunjungi UMKM Krupuk Rambak di Desa Pucangarum: Usaha Kecil yang Memberdayakan Keluarga
Pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami, kami berkesempatan untuk mengunjungi dan belajar langsung dari salah satu UMKM yang telah berkembang di Desa Pucangarum, Baureno. UMKM yang kami kunjungi ini adalah usaha pembuatan krupuk rambak yang telah berdiri sejak tahun 90-an. Usaha sederhana namun penuh makna ini tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi bagi pemiliknya, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Pemilik UMKM ini adalah Ibu Siti Khotiah, seorang wanita tangguh yang dengan gigih mengelola usaha keluarga ini hingga berkembang pesat.
Sejarah dan Perjalanan UMKM Krupuk Rambak di Pucangarum
UMKM krupuk rambak yang kami temui di Desa Pucangarum dimulai pada awal 1990-an oleh Ibu Siti Khotiah bersama keluarganya. Dengan modal awal yang minim, mereka memulai usaha pembuatan krupuk rambak secara tradisional. Menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah didapat, mereka berhasil menciptakan krupuk rambak dengan rasa gurih dan tekstur renyah yang disukai banyak orang.
Seiring berjalannya waktu, usaha ini terus berkembang. Berkat dedikasi dan kerja keras keluarga tersebut, kini UMKM ini sudah menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi mereka, bahkan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Keberhasilan mereka menunjukkan betapa pentingnya usaha kecil dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di desa.
Pemasaran Langsung ke Toko-Toko: Model Bisnis yang Efektif
Salah satu keunikan dari UMKM krupuk rambak ini adalah cara pemasaran yang masih mengandalkan penjualan langsung ke toko-toko di sekitar desa dan kota. Meskipun strategi pemasaran ini terbilang sederhana, namun sangat efektif untuk menjangkau pasar lokal. Pemasaran langsung ini memastikan bahwa produk yang dihasilkan selalu dalam kondisi segar dan terjaga kualitasnya, serta membangun hubungan baik antara produsen dan pengecer.
Produk krupuk rambak ini dijual ke berbagai toko kelontong, pasar tradisional, dan warung-warung makan yang ada di wilayah Baureno. Keuntungan dari pemasaran langsung adalah produsen bisa mengontrol harga dan kualitas produk secara langsung, tanpa perantara. Selain itu, mereka juga dapat menerima umpan balik langsung dari konsumen dan pengecer mengenai produk yang mereka jual.
Produksi Fleksibel Berdasarkan Permintaan
Salah satu hal yang menarik dari UMKM krupuk rambak di Desa Pucangarum ini adalah fleksibilitas dalam proses produksi. Produksi krupuk rambak sangat bergantung pada kondisi permintaan pasar. Ketika ada acara besar seperti pengajian, perayaan, atau even lokal lainnya, permintaan krupuk bisa meningkat drastis. Oleh karena itu, Ibu Siti Khotiah dan keluarganya akan menambah jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun, jika permintaan sedang sepi, produksi akan dikurangi agar tidak terjadi pemborosan bahan baku. Dengan cara ini, usaha ini tetap dapat berjalan secara efisien dan tidak terbebani dengan biaya yang tinggi.
Dampak UMKM Krupuk Rambak bagi Keluarga dan Masyarakat
Bagi keluarga yang menjalankan UMKM ini, omset yang diperoleh cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun usaha ini tidak menghasilkan keuntungan besar dalam satu waktu, tetapi kestabilan pendapatan dari usaha ini sangat membantu dalam menjaga kesejahteraan keluarga.
Selain itu, UMKM krupuk rambak ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Usaha ini membuka lapangan pekerjaan bagi beberapa warga desa, baik dalam proses produksi, pengepakan, hingga distribusi produk ke toko-toko. Dengan begitu, usaha ini turut berperan dalam perekonomian lokal dan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.