Mahasiswa KKN Universitas Nadlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro mengunjungi UMKM tempe milik Ibu Masiatin di Desa Pucangarum, yang telah berkembang sejak 1992 dan menjadi sumber inspirasi bagi para pelaku usaha kecil.
UMKM krupuk rambak yang berdiri sejak tahun 90-an di Desa Pucangarum, Baureno, menciptakan peluang ekonomi bagi keluarga dan masyarakat setempat dengan memasarkan produk langsung ke toko-toko dan menyesuaikan produksi berdasarkan permintaan pasar.
Ahmad Nailul Marom, mantan pegawai bank, memulai bisnis budidaya jamur tiram dengan modal Rp1,5 juta. Meskipun awalnya diragukan, Marom terus berinovasi dan memperkenalkan produk jamur tiram ke masyarakat melalui edukasi dan pemasaran digital. Kini, ia berhasil mengembangkan usaha ini, tidak hanya sebagai pembudidaya, tetapi juga produsen makanan berbasis jamur, seperti jamur krispy.